Pages

Kamis, 03 Mei 2012

Apa sih MIKROSKOP ?



Mikroskop  merupakan  salah  satu  alat  yang  penting  pada  kegiatan  laboratorium sains, khususnya biologi. Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat mengamati obyek yang berukuran sangat kecil  (mikroskopis). Hal ini membantu  memecahkan  persoalan manusia  tentang  organisme  yang  berukuran  kecil. Untuk  mengetahui  mikroskop  maka  perlu diketahui komponen mikroskop, macam mikroskop, penggunaan dan pemeliharaannya.

1.  Komponen Mikroskop
a.  Kaki
Kaki berfungsi menopang dan memperkokoh kedudukan mikroskop. Pada kaki melekat lengan dengan semacam engsel, pada mikroskop sederhana (model student).
b.  Lengan
Dengan adanya engsel antara kaki dan lengan, maka lengan dapat ditegakkan atau direbahkan. Lengan dipergunakan juga untuk memegang  mikroskop pada saat memindah mikroskop.
c.  Cermin. 
Cermin mempunyai dua sisi, sisi cermin datar dan sisi cermin cekung, berfungsi untuk memantulkan sinar dan sumber sinar. Cermin datar digunakan  bila sumber sinar cukup terang, dan cermin cekung digunakan bila sumber sinar kurang. Cermin dapat lepas dan diganti dengan sumber sinar dari lampu.
Pada mikroskop model baru, sudah tidak lagi dipasang cermin, karena  sudah ada sumber cahaya yang terpasang pada bagian bawah (kaki).
d.  Kondensor
Kondensor tersusun dari lensa gabungan yang berfungsi mengumpulkan sinar. 
e.  Diafragma 
Diafragma berfungsi mengatur banyaknya sinar yang masuk dengan  mengatur bukaan iris. Letak diafragma melekat pada diafragma di bagian  bawah. Pada mikroskop sederhana hanya ada diafragma tanpa kondensor.
f.  Meja preparat  
Meja preparat merupakan tempat meletakkan objek (preparat)  yang  akan dilihat. Objek diletakkan di meja dengan dijepit dengan oleh penjepit. Dibagian tengah meja terdapat  lengan  untuk  dilewat  sinar.  Pada  jenis  mikroskop  tertentu,kedudukan  meja tidak  dapat  dinaik  atau  diturunkan.  Pada  beberapa  mikroskop,  terutama  model terbaru, meja preparat dapat dinaik-turunkan.
g. Tabung. 
Di  bagian  atas  tabung  melekat  lensa  okuler,  dengan  perbesaran  tertentu  (15X, 10X,  dan  15  X).  Dibagian  bawah  tabung  terdapat  alat  yang  disebut  revolver.  Pada revolver tersebut terdapat lensa objektif. 
h. Lensa obyektif 
Lensa  objektif  bekerja  dalam  pembentukan  bayangan  pertama.  Lensa  ini menentukan  struktur  dan  bagian  renik  yang  akan  terlihat  pada  bayangan  akhir.  Ciri penting  lensa  obyektif  adalah  memperbesar  bayangan  obyek  dengan  perbesaran beraneka  macam  sesuai  dengan  model  dan  pabrik  pembuatnya,  misalnya  10X,  40X, dan  100X  dan  mempunyai  nilai  apertura  (NA).  Nilai  apertura  adalah  ukuran  daya pisah  suatu  lensa  obyektif  yang  akan  menentukan  daya  pisah  spesimen,  sehingga mampu  menunjukkan  struktur  renik  yang  berdekatan  sebagai  dua  benda  yang terpisah.
i.  Lensa Okuler
Lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung atas tabung, berdekatan dengan mata pengamat. Lensa ini berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif. Perbesaran bayangan yang terbentuk berkisar antara 4 - 25 kali.
j.  Pengatur Kasar dan Halus
Komponen  ini  letaknya  pada  bagian  lengan  dan  berfungsi  untuk  mengatur kedudukan  lensa  objektif  terhadap  objek  yang  akan  dilihat.  Pada  mikroskop dengan tabung lurus/tegak, pengatur kasar dan halus untuk menaikturunkan tabung sekaligus lensa  onbjektif.  Pada  mikroskop  dengan  tabung  miring,  pengatur  kasar  dan  halus untuk menaikturunkan meja preparat.

2.  Macam-macam Mikroskop
Ada  dua  jenis  mikroskop  berdasarkan  pada  kenampakan  obyek  yang  diamati,  yaitu mikroskop  dua  dimensi  (mikroskop  cahaya)  dan  mikroskop  tiga  dimensi  (mikroskop  stereo).
Sedangkan berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan mikroskop electron.   
      
a. Mikroskop Cahaya
Mikroskop cahaya mempunyai perbesaran maksimum 1000 kali. Mikroskop mempunyai kaki  yang  berat  dan  kokoh  dengan  tujuan  agar  dapat berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki tiga sistem lensa, yaitu lensa obyektif, lensa okuler, dan kondensor. Lensa obyektif dan lensa  okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop. Lensa okuler pada  mikroskop  bisa berbentuk  lensa  tunggal  (monokuler) atau ganda  (binokuler).  Pada  ujung  bawah  mikroskop terdapat  tempat dudukan  lensa  obyektif yang bisa dipasangi tiga lensa atau lebih. Di bawah tabung mikroskop terdapat meja mikroskop yang merupakan tempat preparat. Sistem lensa yang ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan untuk menerangi obyek dan lensa-lensa mikroskop yang lain. Pada  mikroskop  konvensional,  sumber cahaya masih berasal  dari  sinar  matahari  yang dipantulkan dengan  suatu cermin datar ataupun cekung yang terdapat dibawah kondensor. Cermin ini akan mengarahkan  cahaya  dari  luar  kedalam  kondensor. Pada mikroskop modern sudah dilengkapi lampu sebagai pengganti sumber cahaya matahari.
b. Mikroskop Stereo
Mikroskop  stereo  merupakan  jenis  mikroskop  yang  hanya  bisa  digunakan  untuk  benda yang berukuran relatif besar. Mikroskop stereo mempunyai perbesaran 7 hingga 30 kali. Benda yang  diamati  dengan  mikroskop  ini  dapat  terlihat  secara  tiga  dimensi.  Komponen  utama mikroskop  stereo  hampir  sama  dengan  mikroskop  cahaya.  Lensa  terdiri  atas  lensa  okuler  dan lensa obyektif. Beberapa perbedaan dengan mikroskop cahaya adalah:
   1. ruang ketajaman lensa mikroskop stereo jauh lebih tinggi dibandingkan  dengan mikroskop  cahaya sehingga kita dapat melihat  bentuk  tiga  dimensi  benda  yang  diamati, 
   2.sumber  cahaya  berasal  dari  atas  sehingga obyek  yang  tebal  dapat  diamati.  Perbesaran  lensa  okuler  biasanya  10  kali,  sedangkan  lensa obyektif  menggunakan  sistem  zoom  dengan  perbesaran  antara  0,7  hingga  3  kali,  sehingga perbesaran total obyek maksimal 30 kali. Pada bagian bawah mikroskop terdapat meja preparat.
Pada  daerah  dekat  lensa  obyektif  terdapat  lampu  yang  dihubungkan  dengan  transformator. Pengatur  fokus  obyek  terletak  disamping  tangkai  mikroskop,  sedangkan  pengatur  perbesaran terletak diatas pengatur fokus. 
c. Mikroskop Elektron
Mikroskop  elektron  mempunyai  perbesaran  sampai  100  ribu  kali,  elektron  digunakan  sebagai pengganti cahaya. Mikroskop elektron mempunyai dua tipe,  yaitu mikroskop elektron scanning (SEM)  dan  mikroskop  elektron  transmisi  (TEM).  SEM  digunakan  untuk  studi  detil  arsitektur permukaan  sel  (atau  struktur  renik  lainnya),  dan  obyek  diamati  secara  tiga  dimensi.  Sedangkan TEM digunakan untuk mengamati struktur detil internal sel.
 
3.  Penggunaan Mikroskop
Hal-hal yang perlu diperhatikan bila menggunakan mikroskop  
 Ø  Selalu membawa mikroskop dengan dua tangan. 
 Ø  Bila menggunakan preparat basah, tabung mikroskop selalu dalam keadaan tegak, berarti meja dalam  keadaan datar. Ini berlaku bagi mikroskop dg. Tabung tegak, tidak berlaku untuk mikroskop dengan Tabung miring.
 Ø   Preparat basah harus selalu ditutup dg. Gelas penutup saat dilihat di bawah mikroskop 
 Ø   Selalu menjaga kebersihan lensa-lensa mikroskop termasuk cermin. 
 Ø  Bila ada bagian mikroskop yang bekerja kurang baik/hilang segera laporkan kepada laboran.
 Ø  Tidak dibenarkan melepas lensa-lensa mikroskop dari tempatnya.
 Ø  Setelah selesai menggunakan mikroskop, pasang lensa objektif dg. Perbesaran paling rendah pada kedudukan lurus ke bawah.
Bagaimana kita dapat mengamati suatu objek atau preparat dengan mikroskop?
Langkah  yang  dilakukan  agar  kita  dapat  mengamati  suatu  objek  atau  preparat  dengan menggunakan mikroskop :
   a. Pastikan  meja  preparat  dalam  keadaan  datar    dan  lensa  objektif  perbesaran  rendah, dipasang pada kedudukan segaris sumbu dengan lensa okuler. 
   b.Melihat  melalui  okuler  dengan  satu  mata  (untuk  mikroskop  monokuler)  dan  dua  mata (untuk  mikroskop  binokuler).  Sesuaikan  cermin  agar  sinar  cukup  tersedia  atau  nyalakan lampu  serta  sesuaikan  jumlah  sinar  yang  diperlukan.  Sesuaikan  lubang  diafragma sehingga sinar yang diterima mata optimal (tidak terlalu terang atau redup).
   c. Jauhkan  lensa  objektif  dari  meja  preparat  dengan  memutar  pengatur  kasar  searah  jarum jam. Letakkan preparat di bawah objektif. Dengan melihat dari samping, sesuaikan lensa objektif  perbesaran  rendah  pada  jarak  kira-kira 1 cm dari  preparat.  Lihat  lagi  melalui okuler,  dan  naikkan  meja  preparat  dengan  pemutar  kasar  kemudian  gunakan  pengatur halus sampai preparat jelas terlihat.
   d.Lihat  lagi  dr.  samping,  dengan  hati-hati  putar  objektif  dg  perbesaran  yg  lebih  tinggi (misalnya  45x)  pada  kedudukannya.  Perhatikan  agar  lensa  tidak  menyingung  preparat, kemudian lihat  lagi  melalui  okuler  dan  fokuskan  preparat  dengan  memutar  pemutar  halus secara perlahan ke arah berlawanan jarum jam. Sesuaikan pencahayaan. 
   e. Amati preparat, apabila perlu digambar 
   f.Bila pengamatan telah selesai putar revolver objektif ke perbesaran rendah, naikkan tabung atau turunkan meja, setelah itu ambil preparat dari meja preparat.

4.  Pemeliharaan Mikroskop
   a) Mikroskop harus disimpan ditempat sejuk, kering, bebas debu, bebas dari uap asam-basa. Tempat  penyimpanan  yang  sesuai  adalah  kotak  mikroskop  yang  dilengkapi  silica  gel, yang bersifat higroskopis sehingga lingkungan mikroskop tidak  lembab. Selain itu dapat pula dalam almari yang diberi lampu 
   b)Bagian mikroskop non-optik dapat dibersihkan dengan kain flanel. Untuk membersihkan debu  yang  terselip  dapat  dengan  kuas  kecil  atau  kuas  lensa  kamera,  serta  alat  semprot  atau kuas lembut.
   c)Bersihkan    kotoran,  berkas  jari,  minyak  dan  lain-lain    pada  lensa  dengan  menggunakan kain  lensa,  tissue  atau  kain  lembut  yang  dibasahi  sedikit  alkohol-ether  atau  isopropil alkohol. Jangan sekali-kali membersihkan lensa dengan saputangan atau kain
   d)Bersihkan badan mikroskop dan lengan dengan kain lembut dengan  sedikit deterjen. 
   e)Sisa minyak imersi pada lensa objektif dapat dibersihkan dengan xilol (xylene). Hati-hati xilol dapat merusak bahan plastik.

PREPARAT
Untuk membuat preparat non-permanen dilakukan sebagai berikut :
1.  Mempersiapkan Preparat Non-permanen  
a)    Buat irisan misal batang eceng gondok secara melintang atau membujur. Irisan yang dibuat haruslah  tembus  cahaya  (jika  menggunakan  mikroskop  cahaya).  Jika  akan  menggunakan mikroskop stereo, irisan preparat tebal tidak menjadi masalah.
b)   Letakkan  irisan  tersebut  pada  gelas  benda,  kemudian  tetesi  objek  dengan  setetes  air menggunakan pipet. 
c)    Tutup dengan gelas penutup. Usahakan agar tidak terdapat gelembung udara pada medium. Hal  ini  dapat  diusahakan  dengan  beberapa  langkah  berikut:  pegang  gelas  penutup  dengan posisi  45 terhadap  gelas  benda,  sentuhkan  tepi  bawah  gelas  penutup  pada  permukaan medium dan perlahan-lahan rebahkan gelas penutup (dapat dengan bantuan jarum sebagai penyangga gelas penutup) sehingga gelas penutup perlahan di atas kaca obyek. Jika masih ada gelembung udara ulangi pekerjaan tersebut sampai tidak ada gelembung udara. Amati preparat  yang  anda  buat  dibawah  mikroskop  dengan  terlebih  dahulu  menggunakan perbesaran  lemah  (10x10),  kalau  sudah  diketahui  obyek  yang  akan  diamati  kemudian memakai perbesaran kuat (10x20 atau 10x40).
2.  Penyimpanan dan Pemeliharaan Preparat atau Slide Awetan
a)    Preparat atau slide sebaiknya diberi nomor di salah satu sudut labelnya. 
b)   Pemeliharaan: tidak perlu memegang bagian permukaan objek dengan jari selama praktikum 
c)    Untuk membersihkan preparat atau slide dengan kuas kering, jika banyak bahan perekat yang mengganggu pengamatan dapat digunakan xylol.
d)   Spesiesmen awetan tumbuhan dan  hewan mikroskopik disimpan dalam kotak kayu khusus dilengkapi dengan rak-rak mini seukuran gelas objek.
e)   Penyimpanan disusun secara sejajar vertikal dan disimpan ditempat kering.
f)    Pengambilan dan penyimpanan dilakukan dengan hati-hati.
g)   Setiap spesiesmen awetan disimpan dengan dilengkapi label dan disusun secara alfabetik agar mudah penyimpanan dan pengambilannya.



Daftar Pustaka
______. Tth. The Compound Light Microscope. Diambil pada tanggal 20 Februari 2008, dari
www.southwestschool.org
Anonim. 2005. Instruction Manual for Home Microscope. Diambil pada tanggal 20 Februari
2009, dari www.homesciencetools.com.
______. 2008. Mikroskop dan Penggunaannya. Diambil pada tanggal 20 Februari 2008, dari
http://hafidhamr.blogsome.com/2008/06/05/macam-macam-mikroskop/trackback
______. 2008. Macam-macam Mikroskop. Diambil pada tanggal 20 Februari 2008, dari
www.microscope.com
Koesmadji Wirjosoemarto, dkk. Tth. Teknik Laboratorium. Bandung: Universitas Pendidikan
Indonesia. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar